TribunAsia.com –
Catatan : M.Hatta Taliwang
(Seri 2)
1. PARTAI
1.2. Ada pengamat, aktivis atau Profesor saat belum masuk DPR bukan main vokalnya. Setelah masuk DPR suaranya lenyap, atau hilang ditelan gendruwo.Mengapa ? Karena saat kampanye suaranya mewakili rakyat.Setelah terpilih suaranya mewakili partai.
Mereka yg kritis tiap hari diplototin Pimpinan Partai yg bercokol di gedung DPR berwujud Pimpinan Fraksi. Pimpinan Fraksi jd mata mata partai, mengalahkan kehendak rakyat yg memilih. Kalau berani nyleneh maka siap siap ditendang dari Senayan atau tak dicalegkan lagi. DPR menjelma menjadi wakil partai. Pimpinan partai sekongkol membentuk oligarki. Jadilah partai dan DPR sebagai mesin penggilas aspirasi rakyat bersama dg eksekutif yg mikirnya bagaimana berkuasa lima tahun berikutnya. Rakyat dimana ? Hanya dibutuhkan coblosannya 5 tahun sekali dg sogokan lumayan : sebungkus nasi, sebungkus rokok dan ongkos pp ke bilik suara. ( Bersambung….)
Komentar