Kabupaten Bogor, TribunAsia.com – Akibat musim kemarau yang melanda hingga kini bukan hanya dirasakan oleh sebagian wilayah di Indonesia, didaerah perbatasan bahkan sangat dekat dengan ibu kota krisis air bersih pun melanda kawasan pinggiran kota pemukiman warga desa Kampung Cibogo Desa Cibentang, Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor.
Sudah tiga bulan lalu warga penuhi kebutuhan air untuk mandi dan minum antri di sumur warga yang masih ada airnya, bahkan sebagian warga terpaksa turun ke hulu Sungai Cibeuteung untuk mengambil air yang digunakan mencuci dan mandi.
Wak Ani (50 tahun) warga kampung Cibogo RT 01/05, kepada wartawan, hari ini (9/8) mengatakan Ia datang lebih pagi dan awal untuk bisa pertama mendapatkan air bersih dari sumur milik tetangganya.
“Geus ti subuh ngalap caina, bener-bener kekeringan pemerintah mestina gratiskeun cai bersih ka warga (Sejak subuh ambil airnya pemerintah harusnya siapkan air bersih buat warga gratis.red)” ucapnya sambil mengangkat dua embernya yang sudah terisi air.
Hal sama pun dirasakan warga RT 02/05 jika kemarau ini banyak warga terpaksa harus keluarkan ongkos ngebor air dan itu pun harus gotong royong patungan biaya ongkos bor airnya. “Saya diajak tetangga sebelah untuk menambah kedalaman air dan dibor lagi, kalau sendiri mah aduh ! Gak sanggup sebab mahal biayanya” tutur Yadi juragan cimol.
Sementara tokoh masyarakat kampung Cibogo Atikah atau akrab disapa Mama Atik mengakui akibat kekeringan melanda seluruh daerah di indonesia termasuk kampung Cibogo Kabupaten Bogor ini, terkendala air bersih untuk kebutuhan sehari hari.
“Saya harapkan kekeringan ini bisa secepatnya selesai dan tidak banyak warga turun ke kali, semoga saja pemerintahan Kabupaten bogor bisa datang menengok kendala warga kampung cibogo Desa Cibentang saat ini,” pintanya.
Lebih lanjut dikatakan “akibat kemarau banyak warga antri dan berebut lebih awal datang ke kali cibeuteung dan sumur milik warga yang belum habis airnya”.
“Seandainya disediakan air bersih tentunya warga senang apalagi itu gratis disediakan Pemkab bogor” pungkasnya.
Komentar