
Oleh: Saeed Kamyabi
Tadi siang, saya bersama jamaah dari Makkatul Mukarramah shalat zuhur di Masjid Istiqlal, mereka berdecak kagum dengan kemegahan masjid tersebut.
Walaupun belum seberapa jika dibandingkan dengan Masjidil Haram, tapi setidaknya membuat mereka semakin bersemangat untuk berdakwah. Mereka berkata alangkah indahnya jika masjid ini menjadi pusat pengiriman dai ke seluruh dunia. Nah, dari pernyataan singkat tersebut saya merasa terpanggil untuk meneruskan gagasan mereka dengan sbb:
Potensi Besar
Masjid Istiqlal Jakarta, sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, memiliki potensi besar untuk lebih dari sekadar tempat ibadah. Dengan kapasitas dan fasilitasnya yang megah, masjid ini bisa dikembangkan menjadi pusat pelatihan dan pengiriman delegasi dakwah ke seluruh Indonesia dan dunia. Inisiatif ini dapat memperkuat peran Indonesia sebagai pusat Islam moderat dan membawa manfaat besar bagi bangsa dan negara.
Masjid Istiqlal memiliki banyak keunggulan yang menjadikannya tempat ideal untuk pusat pelatihan dan pengiriman dai, antara lain:
- Lokasi Strategis
– Terletak di ibu kota, dekat dengan pusat pemerintahan, dan mudah diakses dari seluruh penjuru negeri maupun mancanegara. - Fasilitas Lengkap
– Memiliki aula besar, ruang kajian, perpustakaan Islam, asrama, dan sarana audiovisual untuk mendukung pelatihan. - Reputasi Internasional
– Sebagai simbol Islam di Indonesia, Istiqlal sering dikunjungi tokoh dunia dan dapat menjadi representasi dakwah Indonesia ke kancah global. - Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
– Masjid ini memiliki hubungan baik dengan pemerintah, ormas Islam, dan masyarakat luas, sehingga dapat menjadi platform efektif untuk mengembangkan misi dakwah.
Fasilitas Pembekalan Dai
Sebelum dikirim ke berbagai daerah dan luar negeri, para dai perlu mendapatkan pembekalan khusus. Beberapa ruang dan fasilitas yang diperlukan di Masjid Istiqlal meliputi:
- Ruang Pendidikan dan Pelatihan
– Untuk memberikan pembekalan dalam ilmu syariah, fikih dakwah, serta pemahaman tentang budaya dan sosial masyarakat yang akan dituju. - Asrama Dai
– Tempat transit sementara bagi para dai yang sedang menjalani pelatihan sebelum berangkat ke lokasi tugas dan setelah kembali. - Pusat Kajian Islam Internasional
– Ruang kajian untuk memperdalam pemahaman Islam dan strategi dakwah sesuai konteks masyarakat global. - Studio Media dan Dakwah Digital
– Untuk melatih dai dalam berdakwah melalui media sosial, video, dan siaran daring. - Pusat Bahasa
– Karena para dai akan dikirim ke berbagai negara, pembekalan bahasa seperti Inggris, Arab, Jerman, Prancis, Urdu, China atau bahasa lokal daerah tujuan sangat penting. - Pusat Riset Sosial dan Dakwah
– Untuk meneliti kebutuhan dakwah di berbagai wilayah dan mengembangkan metode pendekatan yang efektif.
Fasilitas yang sudah tersedia
Saat ini, Masjid Istiqlal sudah memiliki berbagai fasilitas pendukung, seperti:
- Ruang Wudhu, Kamar Mandi, dan WC:
- 52 unit kamar mandi dan WC, terdiri dari:
- 12 unit di emper barat
- 12 unit di bawah emper selatan
- 28 unit di emper timur
- Jumlah kran wudhu yang banyak untuk mengakomodasi jamaah.
- Poliklinik:
- Layanan kesehatan gratis bagi jamaah yang memiliki kartu berobat.
- Tersedia ambulans dan layanan rujukan ke rumah sakit.
- Perpustakaan Islam:
- Menyediakan berbagai koleksi buku Islam untuk kajian dan penelitian.
- Madrasah:
- Pendidikan mulai dari Kelompok Bermain hingga Madrasah Aliyah.
- Sarana Olahraga:
- Lapangan multifungsi untuk aktivitas olahraga dan kegiatan dakwah.
- Fasilitas untuk Difabel dan Lansia:
- Tersedia lift dan jalur khusus untuk memudahkan akses.
- Koperasi:
- Menyediakan kebutuhan bagi karyawan dan jamaah.
Namun, beberapa fasilitas masih perlu diperbaiki atau ditambah untuk menunjang pengembangan Masjid Istiqlal sebagai pusat dakwah, terutama dalam hal jumlah kamar mandi dan WC.
Jumlah Dai yang Dapat Dikirim ke Seluruh Dunia
Dengan manajemen yang baik, Masjid Istiqlal dapat mengirimkan:
- Ke seluruh Indonesia: 5000-10.000 dai per tahun, tergantung kebutuhan di daerah-daerah yang membutuhkan bimbingan keagamaan.
- Ke luar negeri: 1000-3000 dai per tahun, dengan prioritas negara-negara dengan komunitas Muslim yang berkembang atau minoritas Muslim yang membutuhkan bimbingan.
Manfaat bagi Bangsa dan Negara
- Memperkuat Identitas Islam Moderat Indonesia
– Dengan menampilkan Islam yang damai, toleran, dan rahmatan lil ‘alamin, citra Islam Indonesia akan semakin kuat di mata dunia. - Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
– Dengan pengiriman dai ke seluruh Indonesia, umat Islam di berbagai daerah akan mendapatkan bimbingan yang sesuai dengan ajaran yang moderat, menghindari ekstremisme dan perpecahan. - Diplomasi Dakwah Internasional
– Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin dunia Islam dengan mengirim dai ke berbagai negara. - Peningkatan Kesejahteraan Sosial
– Dai tidak hanya berdakwah, tetapi juga dapat berkontribusi dalam pendidikan, pembangunan sosial, dan ekonomi masyarakat yang mereka layani.
Pembiayaan Program Dakwah, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.
Selain menggalakkan pembiayaan dari harta dan diri sendiri, para dai dapat memperoleh tambahan pembiayaan untuk keperluan pelayanan kepada umat (dana khidmat umat) jika diperlukan melalui:
- Dana Pemerintah
– Melalui Kementerian Agama, dana APBN bisa dialokasikan untuk program pelatihan dan pengelolaan pusat dakwah. - Donasi Umat
– Masjid Istiqlal bisa membuka program wakaf dan donasi bagi umat Islam yang ingin berkontribusi dalam dakwah. - Kerjasama dengan Ormas Islam
– Muhammadiyah, NU, dan organisasi Islam lainnya bisa terlibat dalam penyediaan materi dan dukungan finansial. - Bantuan Swasta dan CSR Perusahaan
– Perusahaan dapat mendukung program dakwah ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka. - Beasiswa dan Hibah
– Dai yang dikirim ke luar negeri dapat memperoleh beasiswa atau hibah dari negara tujuan atau lembaga Islam internasional. - Dukungan Pemerintah Indonesia
– Bisa dalam bentuk dana keberangkatan dan bantuan selama menjalankan tugas. - Wakaf Produktif
– Masjid Istiqlal dapat mengelola dana wakaf produktif yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengiriman dai. - Dana dari Komunitas Muslim Lokal
– Di beberapa negara, komunitas Muslim dapat membantu menanggung biaya hidup dai yang bertugas di sana.
Untuk Mempersiapkan Masjid Istiqlal sebagai Markaz Dakwah Internasional, maka kami sarankan penambahan WC dan Kamar Mandi sbb:
Saat ini, dengan 52 unit WC dan kamar mandi, fasilitas ini masih jauh dari cukup untuk menampung 5.000 jamaah harian, apalagi 50.000 jamaah pada malam Jumat. Idealnya:
- Untuk 5.000 jamaah harian diperlukan sekitar 200 WC/kamar mandi.
- Untuk 50.000 jamaah malam Jumat, diperlukan minimal 2.000 WC/kamar mandi agar jamaah bisa menggunakannya dengan nyaman.
Langkah yang bisa dilakukan:
- Membangun area WC tambahan di basement dan area luar masjid.
- Menambah jumlah kran wudhu dengan sistem aliran air hemat agar tidak terjadi antrean panjang.
- Membuka kerjasama dengan perusahaan sanitasi untuk sistem pemeliharaan yang optimal (outsourcing).
- Memanfaatkan teknologi toilet portabel yang bisa dipasang saat acara besar.
Dengan pengembangan ini, Masjid Istiqlal bisa semakin siap menjadi pusat dakwah dan layanan umat Islam berskala global, insya Allah.
Masjid Istiqlal, 12 February 2025
Komentar