Oleh: Ust Saeed Kamyabi, dari Wattle Grove, Perth Australia
Kepada Saudaraku sebangsa dan setanah air, yang besok Rabu 27 November 2024 akan meninggalkan rumahnya menuju TPS, ketahuilah bahwa:
Pemilihan gubernur (Pilgub) dan bupati serta wali kota dalam Pilkada serentak di seluruh Indonesia merupakan momen penting bagi rakyat untuk menentukan arah pembangunan wilayah masing-masing. Namun, pilihan yang didasarkan pada alasan yang salah, seperti kekayaan, popularitas, pengaruh, hubungan keluarga, atau bahkan loyalitas terhadap satu partai, dapat berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat, baik di dunia maupun di akhirat.
Himbauan Memilih Pemimpin Beriman
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila amanah disia-siakan, tunggulah kehancuran (umat).” Sahabat bertanya, “Bagaimana amanah itu disia-siakan, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR. Bukhari).
Iman adalah dasar utama dalam memilih pemimpin. Pemimpin yang beriman kepada Allah SWT akan menjalankan amanah dengan rasa takut kepada-Nya. Jika terdapat dua calon yang sama-sama beriman, pilihlah yang lebih banyak beramal shaleh. Apabila amal shaleh mereka sama, maka utamakan yang memiliki akhlak mulia. Akhlak mulia menjadi cerminan dari karakter seorang pemimpin yang jujur, adil, dan peduli kepada rakyat.
Bahaya Memilih Pemimpin dengan Alasan yang Salah
- Hanya Kaya: Kekayaan tidak menjamin keadilan dan keberpihakan kepada rakyat kecil. Pemimpin yang hanya kaya berpotensi memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu.
- Hanya Terkenal: Popularitas sering kali menutupi kekurangan kapasitas dan integritas. Pemimpin yang terkenal belum tentu memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk memimpin daerah.
- Hanya Berpengaruh: Pengaruh tanpa integritas dapat disalahgunakan untuk melanggengkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
- Hanya Keluarga: Hubungan keluarga tidak menjamin kualitas. Nepotisme sering kali mengabaikan orang-orang yang lebih kompeten dan amanah.
- Hanya Karena Satu Partai: Memilih hanya berdasarkan loyalitas kepada partai politik dapat mengesampingkan kualitas individu calon. Partai hanyalah kendaraan politik; pemimpinlah yang akan mengambil kebijakan langsung untuk rakyat.
Pentingnya Saling Mengingatkan
Sebagai rakyat, kita memiliki tanggung jawab moral untuk saling mengingatkan agar memilih pemimpin yang beriman, beramal shaleh, dan berakhlak mulia dalam Pilkada. Firman Allah SWT:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Ma’idah: 2).
Jangan biarkan perbedaan pandangan politik memecah persatuan kita. Gunakanlah kesempatan ini untuk berdiskusi dan memberikan pandangan yang konstruktif kepada keluarga, teman, dan masyarakat sekitar.
Pertimbangkan Masa Depan Anak-anak dan Akhirat
Pilihan kita hari ini adalah cerminan masa depan bangsa. Pemimpin yang beriman, beramal shaleh, dan berakhlak mulia akan membawa kebijakan yang mendatangkan keberkahan dan kemaslahatan untuk semua. Jangan lupakan bahwa setiap pilihan kita akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Sholat Istikharah Sebagai Solusi Kebimbangan
Jika ragu dalam menentukan pilihan, mohonlah petunjuk kepada Allah SWT melalui sholat istikharah. Mintalah bimbingan agar Allah memberikan yang terbaik untuk bangsa ini.
“Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa pemimpin ini lebih baik bagi kami, bagi agama kami, kehidupan kami, dan akhir perkara kami, maka jadikanlah dia pemimpin kami. Dan jika Engkau mengetahui bahwa pemimpin ini buruk bagi kami, bagi agama kami, kehidupan kami, dan akhir perkara kami, maka jauhkanlah dia dari kami dan jauhkan kami darinya.”
Mari Bersama Memilih Pemimpin yang Beriman
Pilkada bukan sekadar kompetisi politik, tetapi tanggung jawab bersama untuk masa depan. Jangan memilih hanya karena kekayaan, popularitas, pengaruh, keluarga, atau partai. Pilihlah pemimpin yang beriman, beramal shaleh, dan berakhlak mulia agar keberkahan melingkupi bangsa ini. Mari wujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik untuk dunia dan akhirat. Bismillah…
Komentar