Jakarta, Tributeasia–Delegasi Baitul Maqdis Institute (BMI) yang dipimpin Fahmi Salim selaku Direktur Utama BMI bersilaturahim ke kantor Wakil Menlu RI di Gedung Konstitusi Kemlu RI Pejambon.
Dalam perbincangan yang hangat dan strategis selama kurang lebih 90 menit, Tim Baitul Maqdis Institute menyampaikan dan mendiskusikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam yang menjadi tupoksi Wakil Menlu RI Urusan Dunia Islam.
Baitul Maqdis Institute adalah institusi keilmuan yang bergerak cerdas, aktif, ilmiah dan solutif serta menggerakkan potensi ummat menuju agenda pembebasan Baitul Maqdis, negeri Palestina yang diberkahi.
Institusi ini didirikan pada 11 November 2023 atas inisiasi Ustadz Fahmi Salim dan sejumlah ulama muda, diplomat, ilmuan hubungan internasional seperti: Dr. KH. Agus Setiyawan, KH. Fadlan Garamatan, Dubes Lalu M Iqbal, Dr. Taufan Maulamin, KH. Nonop Hanafi, Pizaro Gozali Idrus, dan lain-lain.
Masukan Strategis Baitul Maqdis Institute untuk Pemerintah Republik Indonesia dalam Pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Bapak H. M. Anis Matta pada Senin 25 November 2024 di Kantor Kementerian Luar Negeri:
A. Masukan Strategis untuk Pemerintah RI di bawah Presiden Prabowo Subianto:
1. Penolakan terhadap Normalisasi dengan Penjajah Israel
Indonesia harus tegas menolak normalisasi hubungan dengan Israel. Penolakan normalisasi mencakup hubungan politik, ekonomi, sosial kebudayaan dan keagamaan baik di tingkat pemerintahan maupun kemasyarakatan. Hal ini penting sebagai komitmen untuk mempertahankan prinsip dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dan menegakkan solidaritas internasional dalam perjuangan rakyat Palestina serta amanat UUD 1945 yang harus kita jaga.
2. Menghentikan Segala Transaksi Perdagangan dengan Israel di Segala Bidang
Kami mendorong pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah tegas dengan menghentikan segala bentuk transaksi perdagangan dengan Zionis Israel di segala bidang. Langkah ini sejalan dengan prinsip solidaritas terhadap perjuangan Palestina dan sebagai bentuk dukungan konkret terhadap kemerdekaan Palestina.
B. Masukan Strategis untuk Kementerian Luar Negeri RI:
1. Mendukung dan Mendorong Berlanjutnya Sikap Tegas Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta di KTT OKI-Liga Arab di Riyadh
Kami mendukung penuh sikap tegas Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta dalam pidato beliau di Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang mengingatkan dunia Islam bahwa perjuangan Palestina adalah perjuangan kita semua. Pidato ini penting untuk menyadarkan negara-negara anggota OKI dan dunia Islam bahwa Palestina bukan hanya isu regional, tetapi merupakan tanggung jawab bersama umat Islam di seluruh dunia. Kami berharap sikap tegas ini terus dilanjutkan dalam diplomasi Indonesia.
Sudah seharusnya Indonesia perlu memperkuat posisinya di OKI sebagai negara Muslim terbesar di dunia dengan mendorong negara-negara Islam untuk lebih aktif dalam mengimplementasikan kebijakan yang mendukung Palestina, termasuk menekan penjajah Zionis Israel untuk menghentikan kebijakan-kebijakan genosida terhadap rakyat Palestina, seperti blokade dan pembantaian di Gaza, memperluas pemukiman ilegal di Tepi Barat, serta pendudukan Masjid Al-Aqsa.
2. Pertemuan Berkala dengan Baitul Maqdis Institute dan Ikut Melibatkan Lembaga Palestina dalam Perumusan Kebijakan Luar Negeri Indonesia
Kementerian Luar Negeri perlu mengadakan pertemuan berkala dengan Baitul Maqdis Institute maupun Lembaga-lembaga peduli Palestina lainnya sebagai bagian dari upaya diplomasi publik dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Pertemuan ini akan memperkuat kolaborasi dan koordinasi antara Indonesia dan lembaga-lembaga yang fokus pada masalah Palestina untuk ikut merumuskan kebijakan luar negeri Indonesia terkait Palestina.
3. Menginisiasi Pendirian Museum Genosida Gaza & Sejarah Hubungan Indonesia-Palestina
Mendorong dibentuknya Museum Sejarah Indonesia-Palestina sebagai simbol komitmen Indonesia terhadap perjuangan Palestina. Museum ini dapat menjadi pusat pendidikan dan penyuluhan yang memaparkan sejarah panjang solidaritas antara Indonesia dan Palestina, serta meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya perjuangan kemerdekaan Palestina yang telah dibentuk oleh para bapak pendiri bangsa. Termasuk di dalamnya diorama sejarah pilu Genosida yang dilakukan Israel terhadap 2 juta warga Gaza tahun 2023-2024.
4. Pengembangan Riset tentang Palestina
Mendorong adanya riset-riset yang mendalam terkait Palestina, yang melibatkan lembaga-lembaga yang memiliki perhatian khusus terhadap isu Palestina. Penelitian ini penting untuk memperkuat argumen dan pemahaman global mengenai situasi yang dihadapi oleh rakyat Palestina, serta memperkaya referensi diplomasi Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina.
5. Mendorong Komunikasi dengan Berbagai Kelompok Perjuangan di Gaza
Kami mendorong pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, untuk memperkuat komunikasi dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan berbagai kelompok perjuangan di Gaza sebagai bagian dari dukungan terhadap Palestina dan sikap Indonesia melawan genosida Gaza yang dilakukan penjajah Israel.
6. Menjadikan Indonesia sebagai Tuan Rumah Konferensi Internasional Baitul Maqdis dan Dunia Islam
Kami mendorong Kementerian Luar Negeri untuk aktif menginisiasi dan memfasilitasi penyelenggaraan Konferensi Internasional Baitul Maqdis ataupun problem dunia Islam di Indonesia yang dihadiri perwakilan resmi negara OKI dan NGO-NGO yang peduli isu dunia Islam. Konferensi ini akan menjadi platform penting bagi negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), organisasi internasional, serta lembaga-lembaga yang peduli dengan perjuangan Palestina dan dunia Islam, untuk berdiskusi, merumuskan kebijakan, dan memperkuat solidaritas global terhadap nasib Muslim yang tertindas di belahan dunia. Hal ini strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain besar dalam kancah diplomasi global dunia Islam.
C. Masukan Strategis untuk Lintas Kementerian:
1. Mendorong Kerja Sama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama dan Kemendikdasmen RI dalam Memasukkan Kurikulum Pendidikan Sejarah dan Studi Baitul Maqdis
Kami mendorong Kementerian Luar Negeri bekerjasama lebih erat dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kememdikdasmen) untuk memastikan bahwa sejarah dan perjuangan Palestina, termasuk posisi sentral Baitul Maqdis bagi umat Islam, diajarkan secara formal di sekolah-sekolah negeri, madrasah, dan perguruan tinggi Islam di seluruh Indonesia.
2. Mendorong Penguatan UMKM dan Produk Lokal, serta Menjalin Perdagangan Lebih Besar dengan Palestina
Sebagai bentuk alternatif, kami mendorong pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan, untuk memperkuat sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) serta produk lokal Indonesia, sambil memperkuat perdagangan yang lebih luas dengan Palestina. Langkah ini tidak hanya akan mendukung ekonomi Indonesia, tetapi juga memperkuat solidaritas dengan Palestina dan mendukung pembangunan ekonomi mereka.
3. Memberikan Dukungan kepada Pasukan Perdamaian Indonesia di UNIFIL
Kami mendorong pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan, untuk memberikan dukungan yang lebih kuat kepada pasukan perdamaian Indonesia yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Salah satu cara yang sangat berarti untuk mendukung mereka adalah dengan melakukan kunjungan langsung ke lokasi operasi dan memberikan dukungan moral serta logistik yang diperlukan.
Jakarta, 25 November 2024/23 Jumadil Awal 1446
Pizaro Gozali
Direktur Eksekutif BMI
KH. Fahmi Salim, Lc., MA.
Founder & Direktur BMI
Komentar