Oleh : Faizal Assegaf ( Ketum Partai Negoro )
TributeAsia.com, Jakarta-
Penguasa yang terbukti berkali-berkali membohongi publik sangat diragukan bersikap jujur memohon maaf pada rakyat secara tulus. Mencari sikap jujur Jokowi dalam bernegara nyaris sulit ditemukan. Sebab kebohongan dan Jokowi adalah senyawa yang kental dan tak terpisahkan.
Asbab itu membuat rakyat tidak akan percaya dengan pernyataan Jokowi meminta maaf di ruang publik. Justru sebaliknya, rakyat semakin melihat pernyataan maaf Jokowi sebagai puncak dari ekspresi kebohongan jelang lengser dari kekuasaan.
Bagaimana mungkin Jokowi yang berbakat dan hobi berbohong seketika berbalik menjadi pribadi yang jujur? Itu mustahil dan hanyalah intrik politik pencitraan. Jokowi sadar bahwa dirinya kelak turun dari kekuasaan akan menuai banyak tuntutan. Berbagai elemen rakyat makin bersuara keras mendesak dirinya diadili.
Walhasil membuat Jokowi sangat ketakutan dan berupaya gunakan modus basa-basi pidato permohonan maaf sebagai jurus tipu-menipu di ujung kekuasaannya.
Watak kebohongan Jokowi adalah akar masalah dan telah menimbulkan daya rusak dalam bernegara. Tidak bisa dihapus dengan kebohongan melalui drama permohonan maaf. Itu modus perilaku jahat dan licik!.(Are/Red)
Komentar