Oleh : H. Winarto AR. bin Darmoredjo ( Majelis Dakwah Edwin Az-Zahra-Yogyakarta )
TributeAsia.com, Jakarta-
Rahmatan lil’alamin adalah istilah qur’ani dan istilah itu sudah terdapat dalam Al-Qur’an , yaitu sebagaimana firman Allah dalam Surat al-Anbiya’ ayat 107: ”Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (rahmatan liralamin)”.
Alkisah ….Ada seorang anak SMA yang nilai akademis nya jelek sekali. Merah semua. Ini udah terjadi sejak dia SD, SMP. Dari kecil, anak ini naik kelas nya karena belas kasihan guru aja. Anak ini percaya kalau diri nya adalah anak yang bodoh, karena ya.. memang begitu lah kenyataan nya. Ya udah.. pasrah aja lah. Mau bagaimana lagi.
Suatu hari Ibu anak ini bilang ke anak ini :
” Nak, kamu sekali ini aja nurut sama Ibu ya. Pergi lah test IQ di ruko seberang sana. Ngga jauh kok, jalan kaki cuma 5 menit aja dari rumah kita. Ibu pingin tau, berapa sih IQ kamu sebenar nya. ”
Anak ini tidak mau mengecewakan Ibu nya, lalu dia pun segera melakukan test IQ sesuai dengan permintaan Ibu nya.
Seminggu kemudian test IQ itu keluar. Anak ini diminta datang ke kantor tempat dia melakukan test, lalu si terapis nya ini membuka sebuah amplop berisi hasil test, membacakan , dan menjelaskan hasil test itu.
Terapis itu mengatakan :
” Waow.. hasil test IQ kamu ternyata angka nya 149. Ini tinggi sekali loh. Selamat ya. Sangat jarang loh ada orang bisa mencapai IQ setinggi ini. Kamu belajar apa aja pasti mudah sekali dengan modal IQ setinggi ini. Wah hebat sekali kamu. ”
Mendengar kalimat terapis itu, si anak ini kaget dan bingung. Ada rasa gembira, senang, ragu, bingung, terkejut, semua bercampur aduk menjadi satu.
Dalam hati si anak ini berkata :
” Gila juga ya.. ternyata gua ini cerdas. IQ gua 149 djirr .. wah ini luar biasa. Kejutan besar. Ngga nyangka.. ternyata selama ini gua itu… Berarti bener kata guru gua dulu kalau… Oh iya.. dulu mantan gua juga pernah bilang… ”
Mulai ah program RAS dalam pikiran nya bekerja, cocokmologi pun terjadi untuk mendukung data terbaru. Sejak saat ini si anak percaya bahwa diri nya adalah anak pintar. Satu persatu bukti mulai muncul. Tidak ada keraguan sedikit pun. Karena kepercayaan si anak ini berubah, maka nasib nya pun juga otomatis ikut berubah.
Sekarang nilai sekolah si anak ini menjadi naik. Tadi nya dia tidak pernah ranking, sekarang selalu masuk 3 besar di kelas nya. Ketika kuliah dia ambil jurusan kedokteran, jurusan yang termasuk sulit dan tidak masuk akal bagi dia 4 tahun lalu.
Dia pun lulus dengan predikat CUM LAUDE, nilai nya sempurna. Lalu dia lanjut sekolah spesialis serta ambil MBA sekaligus. Semua dia selesaikan dengan nilai sangat membanggakan. Sekarang dia udah jadi dokter yang sukses. Selain aktif menjadi dokter, dia pun punya bisnis rumah sakit, finansial nya pun luar biasa dahsyat.
10 tahun berlalu..Udah lama dia tidak pulang kampung. Pas lebaran, dia sempatkan pulang ketemu Ibu nya yang sekarang udah makin tua. Anak ini pun bercerita betapa dia berterima kasih pada Ibu nya. Test IQ itu lah yang mengubah hidup dia bumi dan langit.
Ibu nya tersenyum lalu berkata :
” Sekarang Ibu akan buka semua pada mu. Test IQ yang dulu itu cuma akal2 Ibu aja. Ibu kenal sama pemilik bisnis itu, dan Ibu lah yang meminta dia untuk merekayasa hasil dari test IQ itu, Nak.. ”
Si anak ini pun terdiam lalu bertanya :
” Kenapa Ibu lakukan itu ? ”
Ibu pun menjawab :
” Saat itu Ibu pernah belajar pada seorang guru spiritual yang tinggal di US. Guru itu mengatakan bahwa nasib seseorang yang dia jalani saat ini, tidak lebih dari kumpulan believe yang dia percaya itu benar.
Kalau believe nya tidak di ubah, maka nasib nya pun tidak akan pernah berubah.
Untung nya semua believe itu tidak ada yang permanen. Semua believe hanya sementara, bisa di install , bisa di uninstall.
Untuk mengubah believe, pikiran perlu reason ( alasan ) dan proof ( bukti ).
Ibu jadikan test IQ itu sebagai bukti bagi pikiran mu untuk bisa menerima believe baru mu. Dan itu lah yang terjadi. Ketika pikiran mu menerima sepenuhnya believe baru mu itu, maka hidup mu pun otomatis akan berubah. Itu lah kekuatan dari dari Believe. ”
Anak itu pun terharu. Dia paham apa yang dikatakan Ibu nya. Dia kembali bertanya dengan cerdas nya :
” Ibu, dengan Ibu bercerita seperti ini, dengan saya tau apa yang sebenar nya terjadi, apa Ibu ngga takut saya kembali pada believe saya yang lama ? ”
Ibu pun menjawab dengan bijak :
” Nak, paling tidak sekarang kamu tau, kamu adalah tuan dari believe mu itu. Believe apa yang tidak bisa kamu ” main kan ” ?
Kamu adalah tuan/ master dari semua believe mu itu. Sebagai master kamu punya pilihan dan kamu bisa memilih itu dengan sadar.
Ibu ulang ya…Kamu adalah master dari believe mu, kamu bisa memilih dengan sadar, kamu bukan sebagai korban dari believe yang seolah tidak punya pilihan dan tidak berdaya.
Jadi kalau seandai nya kamu ingin kembali pada believe mu yang lama, kembali lah. Itu hidup kamu. Ibu tidak bisa melarang mu. Tapi pesan Ibu cuma satu, apa pun keputusan mu, pastikan kamu memutuskan dengan kesadaran, sebagai seorang master, bukan sebagai korban yang tidak berdaya. Itu lah maksud Ibu menceritakan cerita sebenar nya pada mu saat ini. “
Si anak pun segera memeluk Ibu nya dengan penuh rasa syukur. “Terima kasih Ibu.. Terima kasih.. “.(Are/Red)
Komentar