Oleh: Ustadz Soetrisno Hadi
Hati rohani atau kalbu qalb seperti halnya hati jasmani atau hepar yang perlu nutrisi setelah bersih dari segala anasir penyakit yang mencemarinya.
Dalam al-Qur’an, Allah swt membagi hati manusia dalam tiga kategori, yaitu kategori pertama : hati yang mati (QS.al-Baqarah,2:7). Hati yang tertutup oleh sekat ghisyawah sehingga tidak berfungsi secara optimal. Orang semacam ini, dikenal sebagai punya hati tapi tidak memahami.
Kategori kedua, hati yang sakit maradh(QS.al- Baqarah,2:10). Mereka yang didalam hatinya terdapat penyakit yang membuat mereka jadi ragu, tidak mantap, dan galau. Dalam hati mereka ada nifaq penyakit hati yang membuat orang menjadi hipokrit. Menampakkan tanda-tanda iman, seraya menyembunyi kan kekufuran.
Kategori ketiga, mereka yang hatinya sehat qalbun salim (QS.asy-Syu’ara,27:89) yaitu orang yang datang menghadap Allah,swt dengan bi qalb salim hati yang sehat. Mufassir ada yang memahaminya dengan hati yang bersih dari penyakit.
Karena itu, mereka bahagia bisa datang dan berjumpa pada Allah,swt dengan hati yang bersih selamat dari penyakit hati. Mereka yang hatinya penuh dengan iman. Jasadnya disibukkan dengan amal saleh yang mengandung maslahat bagi dirinya, keluarga, masyarakat bahkan bangsa dan negara.
Robert Frager, Ph.D, profesor dan gurubesar psikologi modern di AS yang masuk Islam dan terkenal dengan bukunya Heart, Self, and Soul hati yang sehat adalah hati yang lapis pertamanya breast atau shadr itu bersih dari hawa nafsu. Hati yang karena itu, lapis keduanya heart penuh dengan iman.
Bila terus dikembangkan, maka akan muncul dalam hatinya yaitu lapis ketiganya inner heart atau fuad yang penuh dengan ma’rifat atau gnosis . Untuk itu perlu effort yang lebih serius dengan tazkiyyat an-nafs purifikasi psikikal dan latihan – latihan rohani spiritual exercises seperti puasa, salat malam, dzikir, doa, tilawah dan munajat pada Allah,swt.
Syaikh Abdullah al-Anthaqiy, rhm dalam maqalah -nya mengatakan diperlukan lima cara untuk menutrisi hati agar sehat, yaitu duduk bergaul mujalasah dengan orang-orang saleh ; membaca al-Qur’an dengan tadabbur dalam maknanya ; mengosongkan batin atau perut dengan membiasakan sedikit makan yang halal ; bangun malam untuk tahajjud dan ; merendahkan diri pada Allah,swt tadharru’ ‘indash shobah di akhir malam.
Faktanya, mereka yang hatinya sehat hidup bahagia. Menikmati hidup dengan syukur dan suka cita. Sabar dalam kesulitan dan derita. Merekalah, orang-orang yang saleh para shalihin . Mereka yang setiap hari meminta petunjuk Allah,swt jalan yang lurus. Jalan mereka yang mendapat petunjuk (QS.al-Fatihah,1:6-7).
Selamat terus membersihkan hati, Allah swt akan menunjuki jalan yang lurus. Itulah jalan Islam. Jalannya para nabi dan rasul, jalan yang ditempuh Rasulullah,saw.
Komentar