Jakarta, Padepokan Antasari, Salah satu pendiri RRI, Imron F Syam menuturkan bahwa diskusi ini dalam rangka uji police brief (uji public). Kegiatan digelar sekaligus milad bagian dari RRI.
Kemudian, Ketua Kompartemen Kajian RRI Syafinuddin Almandari menandaskan bahwa rangkaian kegiatan ini tidak lepas kaitannya dengan pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang. Ia menjelaskan, kehadiran RRI tak lain memberikan sumbangsih pemikirannya.
Hal itu, kata dia, sesuai dengan hasil kajian RRI yaitu ‘Arah Baru Pembangunan Nasional’. Lebih lanjut, Syafinuddin mengatakan melihat kondisi berbangsa dan bernegara serta situasi nasional saat ini menurutnya ada kegamangan dalam landskap politik modern yang justru dilaksanakan dengan cara-cara yang primitif.
” Sejak adanya pemilihan presiden secara langsung, arah pembangunan hanya ditentukan oleh sekelompok orang, sependek itulah negara dirancang,” kata Syafinuddin, Sabtu di Jakarta Selatan (17/11/2023).
Selain itu, dosen Universitas Negeri Solo (UNS) Lukman Hakim Hasan yang juga sebagai narasumber dałam diskusi tersebut menyampaikan kurang lebih 20 tahun kedepan Indonesia akan memasuki usianya satu abad. Dikatannya, bangsa ini tengah menyongsong Indonesia Emas 2045.
” Pertanyaannya adalah apakah dalam kurun waktu tersebut, hal yang kita diskusikan masih sama saja dengan yang kita diskusikan hari ini?. Kalau tahun 2045 kita masih mendiskusikan hal yang sama dengan hari ini, berarti Indonesia tidak mengalami kemajuan yang berarti, bisa dikatakan sebagai bangsa yang gagal,” jelas Lukman.
Sementara, Nur Indah Fitriani selaku Direktur Eksekutif RRI. Rumah Restorasi Indonesia menurutnya merupakan lembaga pemikiran. Ia menambahkan, RRI memberikan kontribusi pemikiran dari berbagai bidang untuk kemajuan bangsa atau negara Indonesia.
Nur Indah Fitriani menegaskan bahwa anggota yang tergabung di RRI merupakan kelompok masyarakat dengan berbagai latar belakang diantaranya akademisi, aktivis, jurnalis, dan lain sebagainya.
“ Kontribusi kami melakukan berbagai kajian dengan beragam topik dan bidang, untuk memberikan sumbangsih pemikiran bagi bangsa dan negara Indonesia,” terang Nur Indah Fitriani.
Komentar