Syamsu Rahman, MA*
Ketika mendengar kata ruqyah pikiran sebagian besar orang akan tertuju pada sebuah bentuk pengobatan pada seseorang yang tubuhnya diganggu jin atau sihir. Namun, ruqyah memiliki makna yang lebih jauh dari sekedar pengobatan tadi.
Ruqyah juga ,sering dilakukan masyarakat untuk menyembuhkan penyakit-penyakit fisik berat, seperti halnya penyakit diabetes, ginjal, jantung, kanker, Human Immunodeficiency Virus (HIV)-Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), serta penyakit mental-psikologis seperti insomnia, kecemasan berlebihan, stress, atau bunuh diri.
Selain persepsi yang keliru dengan menganggap ruqyah hanya dipergunakan untuk mengusir jin dan sihir dalam tubuh manusia. Orang-orang juga, berpandangan, bahwa aktivitas ini hanya dilakukan oleh orang yang berpakaian agamis. Hal ini, tak dapat disalahkan mengingatkan banyak orang yang menjalani pengobatan dengan cara ruqyah banyak yang mengenakan jubah seperti seorang kyai yang memiliki kesaktian.
Ruqyah syar’iyyah merupakan sebuah teknik terapi penyembuhan dengan cara membacakan ayat-ayat Alquran dan do’a-do’a yang mu’tabarah kepada pasien yang diruqyah. Tentu, sesuai kepada ketentuan-ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah sebagaimana dicontohkan pada masa Rasulullah Muhammad Shallallahu”alaihi wa Salam.
Ruqyah juga, menjadi suatu media untuk membentengi diri dari gangguan jin dan sihir, termasuk pengobatan penyakit fisik dan mental-psikologis).
Menurut Quranic Healing International (QHI) Kota Depok– komunitas ruqyah terbesar di Indonesia– istilah ruqyah syar’iyyah itu, terapi Qur’an, lebih nyaman didengar.
Ketentuan tentang Alquran sebagai penyembuh tersebut diabadikan Alquran dalam sejumlah ayat.
“Dan Kami turunkan dari Alquran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” (QS Al-Isra’ [17]: 82).
“Katakanlah, ‘Alquran adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. ‘ (QS Fushshilat [41]: 44).
Lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan terapis ruqyah syar’iyyah secara fisik mengandung unsur-unsur manusia yang merupakan instrumen penyembuhan. Dengan mendengar Al-Qur’an dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin secara alami, serta memperbaiki sistem kekebalan tubuh.
Al Quran juga dijadikan terapi kecemasan pada lansia, stres atau insomnia. Terapi Alqurani membantu otak dalam memproduksi zat kimia, yakni neuropeptide yang dapat menguatkan reseptor tubuh, mengaktifkan hormone endorphin alami, meningkatkan relaksasi, dan dapat mengalihkan perhatian dari rasa takut, kecemasan dan ketegangan, serta memberikan umpan balik berupa kenikmatan dan kenyamanan.
* ASN Pemkot Depok, praktisi terapis ruqyah syar’iyyah yang bersertifikat Asosiasi Ruqyah Syar’iyyah Indonesia (ARSYI), jelas Ketua Quranic Healing International (QHI) Kota Depok ini. Menerima layanan terapi ruqyah syar’iyyah selama jam di hari libur. Pernah juga mengadakan Pelatihan ruqyah-ruqyah Massal di Masjid Agung Balai Kota Depok; Masjid Jami’ Baitussalam Puri Depok Mas; Masjid Jami’ Al-Insani Graha Insan Cita Depok serta pembagian masjid; mushala; majelis taklim.
Silahkan bagi yang ingin terapi, belajar ruqyah syar’iyyah atau mengadakan ruqyah massal dapat menghubungi nomor Whatsapp 087882626169 dan 087775548234. Motto, Kami Datang Anda Tenang Biidznillah.
Komentar