Majalah ekonomi Amerika Serikat, dalam salah satu laporannya menulis, setelah Arab Saudi, sekarang giliran Uni Emirat Arab, UEA, yang akan keluar dari orbit AS.
Forbes, Jumat (7/4/2023) melaporkan, setelah Saudi, mungkin saja sebuah negara Arab lain yaitu UEA, akan keluar dari orbit sekutu-sekutu AS.
“Semuanya dimulai dari Saudi, saat lawatan Presiden Joe Biden ke Riyadh, bulan Juli 2022 lalu yang mendapat sambutan dingin. Kemudian orang-orang Saudi memilih Cina sebagai mediator untuk mendekatkan hubungan dengan Iran, kini setelah Saudi tiba giliran UEA”, kata Forbes.
Ditambahkannya, “UEA juga seperti Saudi, sebelumnya meneladani AS dalam banyak hal, tapi mulai saat ini Abu Dhabi, akan berusaha memperjuangkan kepentingan-kepentingan seluruh UEA.
” Menurut Forbes, jika hal itu berarti bahwa UEA harus berkonflik dengan AS, atau bahkan memisahkan kepentingannya dalam masalah-masalah geopolitik, dari kepentingan AS, maka akan terjadi seperti itu.
Sejak musim panas tahun lalu Joe Biden sudah mengundang Pemimpin UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan untuk berkunjung ke Washington, akan tetapi hingga kini undangan tersebut belum dipenuhi.
Pada saat yang sama, media-media dunia menganggap masalah ini sebagai indikasi adanya masalah dalam hubungan antara UEA, dan AS.
Komentar