Ahli strategi kebijakan luar negeri AS memperingatkan bahwa negaranya berada di ambang perang dengan Rusia dan Cina.
Henry Kissinger, seorang diplomat senior dan ahli strategi Amerika dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal hari Sabtu (13/8/2022) mengatakan, “Ketidaksepakatan mengenai beebarapa isu menyebabkan kami tidak memiliki visi tentang bagaimana mereka akan berakhir atau mengambil konsekuensinya. Kami berada di ambang perang dengan Rusia dan China,”.
“Hari ini kebijakan dikte dan memerintah sudah usang. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah tidak mempercepat ketegangan dan menciptakan solusi,” ujar Kissinger.
Pakar strategi Amerika ini juga mengungkapkan keprihatinannya tentang meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington atas Taiwan.
Kissinger juga menunjukkan bahwa Rusia telah mengumumkan tujuannya menyerang Ukraina untuk melucuti senjata negara ini, memecahkan masalah keamanan dan menanggapi permintaan bantuan dari Luhansk dan Donetsk.
“Sementara pemerintah Ukraina belum mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk dan menyebut kehadiran militer Rusia sebagai agresi dan serangan terhadap integritas teritorialnya”, papar Kissinger.
Kissinger percaya bahwa NATO membuat kesalahan dengan mengirimkan pesan ini ke Ukraina untuk bergabung dengan aliansi ini.
Beberapa bulan yang lalu, Kissinger dikritik di Amerika dan negara-negara Barat karena mengatakan bahwa kebijakan NATO dan AS mungkin menyebabkan krisis saat ini di Ukraina.
Komentar