oleh

Ubedilah Badrun : Ada Tantangan Besar Untuk HMI Pecahkan

Jakarta, TributeAsia.com-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) lahir pada 5 Februari 1947. Sudah 74 tahun usianya. Dalam usia yang sudah lanjut itu tentu para aktivisnya turut memiliki kontribusi besar dalam sejarah dan dinamika kemajuan bangsa Indonesia.

Telah banyak alumni HMI yang turut memberi kontribusi melalui banyak profesi, dari kelompok profesional, akademisi, dokter, pebisnis, advokat, petani, hingga menjadi elit politik. Dari anggota DPRD, Kepala Daerah, anggota DPRRI-DPD RI, menjadi tentara dan Polisi, Menjadi Menteri hingga menjadi Wakil Presiden.

“Tetapi hingga saat ini cita-cita HMI yang bertujuan ingin menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia atau terwujudnya tatanan masyatakat yang diliputi keberkahan diridhoi Allah SWT belum menjadi kenyataan ” ujar pengamat politik Ubedilah Badrun yang juga alumni HMI saat menjadi pembicara seminar pada puncak acara ulang tahun HMI yang ke 74 di Gedung Juang 45 Menteng pada 21 Februari 2021 lalu.

” Sebab faktanya rakyat belum sejahtera, rasio gini Indonesia masih 0,38, jumlah angka kemiskinan terus bertambah yang kini mencapai lebih dari 10%, utang negara lebih dari 6.000 triliun, tahun 2021 ini bisa tembus 7.000 Triliun, korupsi terus terjadi, pengangguran terus bertambah kini telah mencapai lebih dari 10 juta orang, angka pertumbuhan ekonomi minus 2,07, demokrasi memburuk dengan skor indeks demokrasi yang rendah 6,30, skor kebebasan sipilnya 5,59 dan budaya politiknya hanya mencapai skor 4,38. Itu adalah fakta yang tidak bisa dibantah ” tegas Ubedilah Badrun saat membeberkan data.

” Fakta diatas adalah tantangan besar bagi HMI untuk dipecahkan. Akar persoalanya mesti ditemukan apakah karena rakyatnya atau karena penguasanya. Jika akar persoalanya ada pada penguasa maka perlu dicari solusinya untuk memecahkan problem ini. Baik solusi jangka pendek maupun solusi jangka panjang ” jelas Ubedilah.

“Kedepan HMI mesti menyiapkan pemimpin yang memiliki integritas, visioner dan kemampuan leadership yang tangguh, serta mengerti aspirasi generasi milenial dan generasi Z, agar arah bangsa makin jelas menuju kemajuanya, bukan kemunduran” demikian ubedilah badrun saat ditanya wartawan ditengah menjadi pembicara.

” Untuk memecahkan tantangan besar tersebut para aktivis HMI mesti sadar bahwa HMI itu sejak kelahiranya adalah entitas intelektual muda Islam yang memiliki kepedulian pada problem yang sedang dihadapi bangsanya. Aktivis HMI tidak boleh diam melihat negara dalam keadaan yang makin memburuk ini” pungkas Ubedilah