oleh

Cegah HIV/AIDS Organisasi Perubahan Sosial Indonesia Kumpulkan Populasi Kunci

Iklan Travel

Jakarta, TributeAsia.com-Tanggulangi HIV/AIDS Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) menyampaikan edukasi dan antisipasi dini ke masyarakat. Rian Wulandari selaku penyelenggara agenda kesehatan ini menekankan pentingnya populasi kunci untuk bergerak mengkampanyekan penyakit HIV/AIDS kepada masyarakat luas.

” Media, NGO serta komunitas populasi kunci sharing dan diskusi mengenai informasi terkait HIV/AIDS. Peran masing-masing NGO dan komunitas populasi kunci seperti pekerja seks, inject drug user, trangender, male sex male/MSM, Odhiv/orang dengan HIV dalam penanggulangan HIV/AIDS,” kata Wulan.

IKLAN-TA-CALEG

Ia melanjutkan dalam pemaparannya seluruh lembaga yang dilibatkan dalam hal ini untuk mengurangi stigma negatif di publik berkaitan dampak HIV. OPSI menambahkan dibutuhkan peran serta masyarakat untuk melakukan pencegahan.

” Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam penanggulangan HIV/AIDS bersama dengan NGO yang bergerak di isu HIV serta komunitas populasi kunci tidak bisa berjalan sendiri dalam penanggulangan HIV tanpa peran serta masyarakat. Juga sangat penting peran media dalam memberikan informasi yang benar terkait HIV sangat-lah penting sehingga masyarakat mempunyai persepsi bahwa jangan menjauhi orang dengan HIV (odhiv) tapi jauhi penyakit-nya,” ungkapnya, Jum’at (13/11/2020).

Selain itu, Komisi Penggulangan AIDS/HIV Kota Administrasi Jakarta Selatan (KPAK) Tri memberikan pendampingan hingga proses pemulihan kesehatan. Menurut Tri Wicaksono, penggunaan kondom merupakan salah satu langkah upaya mencegah AIDS/HIV. Dalam kesempatan ini, KPAK juga memberikan pelayanan konseling dan melaksanakan pendampingan bagi penderita HIV/AIDS ke balai pengobatan.

” Mendaampingi mereka yang hasil VCT nya positif untuk mengakses pengobatan ARV di fasilitas layanan kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik),” ujar Tri sebagai Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di KPAK.

Syadat merincikan, sejumlah elemen yang hadir kala itu dinilai sebagai populasi kunci mengenai isu HIV/AIDS. Yang terpenting, kata dia, melalui pertemuan tersebut penderita HIV/AIDS tidak didiskreditkan dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.

” Sebenarnya kita ngadain gathering itu merubah stigma dan diskriminasi pada temen-temen populasi kunci (termarjinalkan),” tutur Adat di Tebet, Jaksel.

Diketahui, OPSI melalui Fokal Point serta paralegal Jakarta Selatan turut menghadirkan populasi kunci antara lain Yayasan Pesona Jakarta (YPJ), Yayasan Srikandi Sejati (YSS), Yayasan Mutiara Maharani (YMM), komunitas Pekerja Seks Perempuan (PSP), komunitas Inject Drug User (IDU), Male Seks Man (MSM) dan komunitas lainnya. (Dw)

Iklan HUT RI Ponpes Al-Khafilah

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.