Oleh Setiyo
Direktur Eksekutif Lingkar Strategi Indonesia Jakarta
Tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati akan bertarung di pemilihan kepala daerah kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Agus Sukoco-Eko Priyono diusung oleh koalisi PDIP, Partai Golkar, PAN, dan Partai Nasdem, Mukti Agung Wibowo-Mansur Hidayat yang diusung PPP dan Partai Gerindra serta Iskandar Alisyahbana-Agus Wardana yang diusung PKB dan PKS. Ketiga pasangan ini sekarang sudah mendapatkan no Iskandar Alisyahbana-Agus Wardana (1), Mukti Agung Wibowo-Mansur (2), Agus Sukoco-Eko Priyono(3).
Mukti Agung Wibowo-Mansur Hidayat yang pada awalnya merupakan jagoan poros hijau pada detik-detik terakhir patut bersyukur karena berhasil mengabungkan dukungan dari yang merah juga (Gerindra) bahkan tokoh kuningpun kabarnya ikut mempercayaai pasangan ini. Sangat menarik perjalan proses seorang Agung dalam pilkada pemalang kali ini.
Koalisi “poros hijau” yang dibentuk untuk “menghadang” laju poros merah yang dimotori PDIP awalnya diwacanakan di media begitu serius . Dilangsir oleh media online KATTA beberaa bulan lalu bahkan Deklarasi dan penandatanganan koalisi dihadiri Ketua DPW PPP Jawa Tengah Masruhan Samsurie, Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori, Ketua Bappilu DPD Nasdem Jawa Tengah Ahwan, dan masing-masing ketua cabang ketiga partai serta disaksikan Ketua PCNU Pemalang KH Mukhlasin. Puji Tuhan, Syukur Alhamdulillah semua berakhir sejauh ini lebih baik dengan munculnya Mukti Agung Wibowo-Mansur, dengan koalisi yang lebih baik antara hijau dan merah bahkan kuning. Rupanya Tuhan sayang juga dengan warga pemalang.
Kembali ke maksud dibuatnya tulisan ini ya.
Mukti Agung Wibowo, mantan wakil Bupati pemalang berasal dari keluarga yang cukup mapan dan terpandang di lingkup social budaya Tegal dan sekitarnya, saudara saudaranya bahkan pernah dan masih menjadi pejabat di daerah seputaran Tegal. Bupati Brebes saat ini Idza Priyanti contohnya adalah keluarga besar Agung. Namun tak seperti kakaknya ini, walaupun perjalanan politiknya diawali hampir sama sebagai wakil bupati, langkah Agung tidak semulus Idza. Untung saja semangat bertarungnya benar benar diatas rata rata politikus muda saat ini. Tiga kali Agung mencoba bertarung dan gagal namun sampai detik detik terakhir batas waktu pendaftaran Cabup dan cawabup Pemalang 4-6 September 2020 Agus masih bersedia mondar mandir Jateng dan Jakarta untuk menyakinkan Gerindra memberikan Rekom pada pasangan Mukti Agung Wibowo- Mansur Hidayat. Salut juga dengan para politisi local PPP yang tetap konsisten sampai detik terakhir. Salah satu advis gratis dari penulis untuk mas Agung lewat keluarga ya salah satunya adalah menjaga komitmen dengan PPP jangan sampai lepas, pasti akan berhasil mendaftar. Semua sudah menjadi kenyataan sekarang.
No urut sudah di sosialisasikan sekarang, visi utama mbangun deso nata kuto pun sudah pas menarik dan didengar warga pemalang. Namun setidaknya pasangan ini butuh 600.000 suara untuk dapat ditetapkan oleh KPUD pemalang sebagai calon terpilih, bisakah tercapai target itu, tentu saja bisa. Walaupun hanya didukung oleh 2 parpol dengan total kursi 13 an di DPRD Pemlang melawan koalisi besar PDIP. Kami cukup yakin dengan potensi kemenangan tersebut lagi lagi karena semangat juang Agung memang benar benar diatas rata-rata, apalagi saat ini didampingi oleh Mansur Hidayat wong Gunung Moga yang cukup smart dan berjiwa muda juga. Semua sih bersandar pada kenyakinan dan kepercayaan warga Pemalang sendiri apakah mereka merasa cocok dengan pasangan ini. Juga tak lepas dari kerja kerja tim pemenangan yang dibentuk untuk itu.
Seperti pada umumnya Pilkada pasangan ini bisa mendapat suara dari berbagai jalur :
1, Partai Pengusung
2. Keluarga dan relasi
3. Relawan
4. Ormas
5. Tokoh Masyarakat
Semua bahan ini harus diolah dalam sebuah dapur khusus dengan koki profesional , yang benar benar paham citarasa yang diminati oleh orang awam khususnya di Pemalang. Sebagai calon yang bertanding pasangan Mukti Agung Wibowo-Mansur Hidayat ga mungkin sekaligus jadi kokinya sehebat apapun mereka berdua, repot. Ini juga saran dari kami saja, boleh dipakai boleh tidak.
Mari kita bahas peluangnya.
Partai Pengusung
Kita asumsikan saja partai pengusung dengan kelihaiannya bisa memelihara dukungan penuh setara 13 kursi. Pasti inipun harus dilakukan dengan kerja yang amat keras oleh para politisi, pengurus dan kadernya. Modal suara yang sangat penting untuk diperjuangkan tetap solid mendukung paslon.
Keluarga dan Relasi
Keluarga walaupun sedikit suaranya harus benar benar dimaksimalkan, jangan sampai ada yang lolos ke lawan, karena akan jadi bahan masakan pahit untuk kemenangan, demikian juga relasi dengan kadar yang lebih rendah.
Relawan
Relawan harus benar benar merupakn jalur terpisah dengan jalur partai, karena resistensi pemilih akan muncul kalau melihat partai yang kurang disenangi atau bahkan dibencinya.
Fokus ajak pemilih memilih paslon.
Disamping ada relawan resmi yang terpublis di media sangat disarankan adanya relawan yang tidak kelihatan dan bekerja secara diam-diam. Orang-orangnya juga harus beda. Di jalur ini sebenarnya paslon akan mendapatkan suara yang signifikan.
Ormas
Kalau tidak bisa dirangkul untuk kepentingan paslon, Ormas yang ada harus diupayakan tidak bersikap memusuhi paslon karena bagaimanapun mereka adalah organ yang sudah eksis di Pemalang tidak tergantung banget dengan semua paslon. Kontrak politik perlu dilakukan dengan mereka namun memang sangat disarankan untuk tidak membawa ornas terlibat langsung dalam sebuah pemilihan, karena efeknya bisa panjaaaang.
Tokoh masyarakat
Perlunya tokoh masyarakat di pengaruhi untuk mendukung paslon secara diam diam atau terang terangan berdasarkan pengalaman kami masih efektif sampai saat ini. Agung pasti ingat semasa beliau memperkuat jalur ini pada waktu menjadi calon wakil Bupati. Keberhasilan pasangan H.Junaedi, SH, MM-Agung Mukti Wibowo membentuk dan memperbesar jaringan di masa itu bahkan sempat menjadi bahan acuan di kalangan pemerhati Pilkada.
Jadi kesimpulanya sih pasti bisa menang, focus saja, toh sebelumya walau kalah Agung bisa kok dapat 42 persen tinggal ditingkatkan sedikit saja 10 persen lagi.
Komentar