وَاِ ذَا مَسَّ الْاِ نْسَا نَ الضُّرُّ دَعَا نَا لِجَنْبِۢهٖۤ اَوْ قَا عِدًا اَوْ قَآئِمًا ۚ فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهٗ مَرَّ كَاَ نْ لَّمْ يَدْعُ اِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهٗ ۗ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِيْنَ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri. Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan.”
(QS. Yunus 10: Ayat 12)
Ya Allah ya Robb, sungguh perilaku kami kepadaMu seringkali amat tak terpuji. Kami datang bersimpuh mengiba kepadaMu saat musibah menimpa. Kami menangis seolah menjadi makhluk paling malang di dunia ini. Dengan berharap pada kekuasaanMu yang tak terbatas, dengan kasih sayangMu yg berlimpah, kami memohon Engkau lepaskan kami dari segala musibah dan berbagai kesulitan. Engkau pun menolong kami. Engkau bebaskan kami dari bermacam musibah dan kesulitan yang membelit.
Namun ya Robb, setelah Engkau bebaskan, kami kembali pada kemaksiatan. Kami kembali pada kekufuran. Kami kembali lalai dan abai terhadap perintah dan laranganMu.
Ampuni kami ya Allah. Maafkan kami ya Robb. Bantu kami agar tetap setia dengan janji2 kami kepadaMu saat berdoa mohon pertolonganMu. Jaga kami agar tidak menyimpang dari jalanMu yg lurus.
Berilah kami anugrahMu yang terbesar, yaitu mati dalam husnul khotimah. Aamiin ya robbal ‘alamiin.
Komentar