Depok, TribunAsia.com – Politisi Nasional Agus Harmurti Yudhoyono (AHY) mengatakan penyebar hoax atau fitnah dikalangan masyarakat adalah manusia zalim yang tak berkemanusian.
Kepada masyarakat dan para politisi, ditahun politik ini, AHY yang juga Komandan Komando Gabungan Bersama Partai Demokrat (Dan Kogasma PD) ini mengingatkan, untuk dewasa dan bertanggungjawab dalam menyebarkan dan menerima berbagai berita di media massa dan isi media sosial. Hal ini dikatakan AHY dalam Maulid Nabi Muhammad SAW di Panti Asuhan Yatim, Piatu, dan Dhuafa Al Amanah, Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (17/11/2018).
“Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok suritauladan kita. Beliau mengajarkan amanah dan jujur dalam berkomunikasi. Beliau tidak pernah berbohong sehingga digelari Al Amin. Sekarang di era kemajuan telekomunikasi dunia, kita harus pandai-pandai menerima informasi dan juga menyebarkan informasi,” sebut AHY kepada forum pengajian Al Amanah ini.
Di tempat yang sama, hadir pengurus Yayasan Al Amanah dan juga politisi nasional PD HM Rosyid Hidayat Caleg nomor urut 2, daerah pemilihan VI Kota Depok dan Kota Bekasi dan politisi PD Kota Depok Caleg PD nomor urut 3 daerah pemilihan III Kecamatan Sukmajaya yaitu Sri Saptarini Wulandari (Arini).
Pendukung pengajian Al Amanah HM Rosyid Hidayat mengatakan, pembelajaran dan pengayaan ilmu komunikasi media sosial sangat baik diberikan kepada masyarakat.
“Kami mendukung kegiatan masyarakat dalam menyegarkan pengetahuan sosial-politik. Seperti isi ceramah Ustazah Maria Ulfah, kerukunan umat kita jaga dengan antihoax atau antifitnah,” ujar Rosyid.
Lanjut Rosyid, fitnah, hoax, kampanye bohong berpotensi merusak mental pelakunya dan merusak keharmonisan masyarakat.
Kembali pada AHY, mantan calon gubernur di pilkada DKI Jakarta tahun 2017 ini mengatakan, perbedaan pendapat politik jangan jadi permusuhan abadi.
“Soal ijtihad atau ikhtiar politik itu relatif asal untuk kepentingan masyarkat dan bangsa. Mari kita semakin bijak dalam berdemokrasi,” ujarnya.
AHY memohon kepada tokoh dan cendia agama untuk mentranformasikan ilmu dengan sejuk.
“Banyak mazhab dan aliran di antara kita. Hal lain soal akhlak bermasyarakat yaitu yang muda menghormati yang tua, yang tua mengajari yang muda dengan contoh yang baik. Diusia saya yang menginjak 40 tahun ini, usia yang dewasa untuk menjadi manusia yang baik. Insya Allah,” tegasnya. (Hendrik Raseukiy)
Komentar