Jakarta, TribunAsia.com – Melalui perangkat lingkungan mulai dari RT, RW dan LMK warga meminta penutupan jalan yang dilakukan petugas Suku Dinas Perhubungan dan polantas dibuka kembali. Dampak kemacetan panjang hingga ke pemukiman warga menjadi alasan menuntut segera dibuka pembatas jalan yang dipasang petugas.
Mereka memberikan catatan kepada kelurahan atas penutupan tanpa pemberitahuan warga sekitar yang dilakukan petugas secara sepihak dan mengganggu aktifitas warga setempat.
Diketahui, persimpangan jalan PAM dibatasi pembatas jalan berwarna oranye oleh sejumlah petugas Dishub bersama Polantas di Jalan Radjiman, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur pada Jum’at, 16 November 2018.
Mereka mendatangi kantor kelurahan dan diterima Donna Andria selaku Lurah Jatinegara untuk menyampaikan poin-poin keberatan terkait penutupan jalan utama.
Baca Juga : Akses Jalan Radjiman Ditutup Petugas, Warga Mengadu ke Kantor Lurah Jatinegara
Adapun dari beberapa catatan tersebut diutarakan pengurus lingkungan mulai dari RT, RW 07, 08, 13 dan LMK.
“Ada yang kami catat RW 7, 8,13 keberatan penutupan simpang jalan Radjiman. Tiap Jum’at ada shalat Jum’at itu terganggu dengan penutupan jalan kapasitas Masjid tidak ketampung jamaah sampai kejalan. Lingkungan sekitar Rawa Badung Buaran yang apabila terjadi kebakaran kesulitan bagi warga untuk akses jalan. Sekitar 85 persen warga pekerja sangat dibutuhkan jalan itu jadi kalau ditutup keberatan. Petugas gerobak sampah sangat terganggu buang sampah bawa sampah berat itu tuh dan warga minta akses simpang jalan yang ditutup minta dibuka,” demikian permintaan warga yang disampaikan melalui RT dan RW setempat, Sabtu (16/11/2018).
Kemudian, setelah menyerap aspirasi warga terkait keluhan penutupan jalan Lurah Jatinegara menuturkan, akan mempertimbangkan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait pada Senin (19/11) mendatang. Masih kata dia, uji coba penutupan Jalan Radjiman dilakukan pada jam sibuk atau jam operasional hingga jam pulang kerja menjadi usulan atau masukkan dari warga setempat.
“Nanti hari Senin yan menjadi permasalah hari ini akan dibahas di kecamatan kita menampung juga masukkan dari warga. Dari warga kita aja padat ditambah yang melintas ke kawasan itu yang menghambat akses ke Jatinegara. Itulah dasarnya sampai di Kantornya Kecamatan rapat 3 pilar Camat, Dishub dan Koramil timbulah usulan permasalahan-permasalahan,” jelas Donna Andria kepada warga.
Selain itu, dijelaskan kemacetan diperkirakan mulai dari Jalan Rawa Terate hingga ke Buaran Plaza Duren Sawit, Jaktim terlebih pada waktu khusus ketika sibuk kantor hingga jam pulang kantor kemacetan mengular panjang.
“Kemacetan mulai dr rawa Terate sampai mall Buaran bahkan sampai terjadi perkelahian. Timbullah alternatif ini dicoba dampaknya bagaimana ditutupnya jalur itu hari Selasa di jalan Pam jam pagi dan sore. Dengan adanya penutupan satu itu diujui coba dipertigaan Al-Kautsar tadi pagi masih pakai (plastik) masih mendingan,” tambah Donna.
Namun, Lurah Jatinegara memberikan solusi alternatif untuk mengatisipasi kemacetan ketika kemacetan perlu dibutuhkan koordinasi kepada petugas perhubungan dan petugas kepolisian terkait penutupan jalan.
Donna berharap kerja sama dan dukungan warga sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan. Ditambahkan, menurutnya apabila ada masukan dari warga segera disampaikan kepadanya karena jalan Radjiman tiap waktu dibutuhkan warga sekitar sebagai akses utama.
“Saya nawarin alternatif dibuka semua simpangan dan ditutup ke kawasan tetapi ditutup bukan tidak dijaga petugas dishub dan kepolisian. Nanti kalau ada masukkan lain dari temen-temen kita sampaikan lagi. 24 jam yang makai kita kalau yang lain dua kali lewatnya,” tandasnya.
Saat ini, pembatas jalan persimpangan telah dibuka kembali dan aktifitas warga kembali normal meskipun arus lalulintas dari berbagai penjuru secara bergantian melintas akses Jalan Radjiman. Persimpangan itu terpasang himbauan untuk berputar arah untuk mengantisipasi kemacetan lalulintas. (Dw)
Komentar