Jakarta, TribunAsia.com – Semangat konsolidasi dan koordinasi antara petani nusantara telah terjalin dengan baik. Petani Minahasa berbagi pengalaman dengan petani Cianjur Sukabumi. Mereka juga tidak segan berbagi pengalaman dengan petani Tapanuli.
Diskusi Tanah untuk Rakyat Selasa (27/9) di Jakarta. Diskusi mengupas pola gerakan, menyamakan persepsi dan kerja sosial yang harus dituju.
Penggiat PMK Jakarta Chandra Hutasoit mengatakan, “ tanah untuk rakyat adalah hak warga negara setiap masyarakat. Dengan WN memiliki tanah maka dia berdaulat terhadap kehidupan,” kata Chandra.
Tanah adalah kedaulatan kita dalam kehidupan. Membangun keluarga dan lingkungan diatas tanah.
“Pemilik tanah memiliki martabat dan berdaulat atas keluarga. Jika petani memiki tanah yang digarapnya maka kedaulatan sebagai petani akan tumbuh.” tandas Chandra.
PMK Jakarta mendorong petani memiliki tanah pertanian. Bukan tanah garapan sebagai petani gurem.
Tanahnya dari mana ? tanah Negara yang terbengkalai dan telah habis penggarapanya oleh Persero Perhutani.
“Negara musti membagikan tanah itu kepada rakyat petani,” pungkas Chandra. (GN)
Komentar